APA YANG TERJADI PADA OTAK KETIKA ANDA GAGAL
Yang namanya hidup, tak jarang Anda akan dihadapkan oleh kegagalan. Tak hanya satu kali, namun mungkin berulang kali. Contohnya, gagal masuk universitas impian, gagal dalam berbisnis, atau bahkan gagal mendapatkan sang pujaan hati.
Gagal memang
bikin sakit hati, tapi beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa
kegagalan juga dapat menghambat konsentrasi seseorang sampai-sampai memengaruhi
keberhasilan Anda di masa depan.Studi ini juga menjelaskan kalau masih banyak orang yang jadi mager untuk bangkit lagi ketika mereka gagal. Sehingga tidak jarang
kegagalan dalam hidup orang tersebut bisa langgeng dan tidak merubah apapun di
dalam hidupnya. Kalau dalam hati Anda mungkin merasa stress, sedih, kecewa dan marah, apa yang bakal terjadi sama
otak saat mengalami kegagalan dalam hidup ?
1. Bukan cuma pikiran yang stres, otak juga bisa stres
Rasa kesal, sedih, amarah dan bingung harus berbuat
apa setelahnya, merupakan reaksi emosi kegagalan yang umum dirasakan. Namun
penelitian lain menunjukkan, kalau kekhawatiran dan kecemasan yang terjadi pada
saat Anda gagal dapat menjadikan otak untuk berpikir Anda melemah.
Tak jarang, hal ini pun bisa
berdampak pada kondisi otak yang tidak bisa memecah masalah kontrol emosional. Hal ini bisa dirasakan
ketika Anda menghayati dan menyimak proses usaha Anda saat sedang berusaha
mencapai tujuan. Akhirnya, tak jarang dampak kegagalan ini akan ditafsirkan
otak sebagai keraguan, dan bahkan hal yang hanya bisa bikin stress.
Lalu, hal apa yang bisa
dilakukan?
Sebelum mengetahui hal apa
yang bisa dilakukan saat gagal, Anda harus tahu dulu apa efek jangka panjang
dari stress berat pada otak saat mengalami
kegagalan. Anda bisa membubuh sel otak dan mengikis jaringan otak, lalu hal ini
juga bisa menghambat keberhasilan Anda dalam berpikir, lho.
Sebagai gantinya, coba
ingat-ingat proses dan apa yang akan diubah dari kegagalan Anda. Penelitian menunjukkan bahwa Anda dapat “mengedit” kegagalan sebelumnya
sambil mengganti kenangan buruk itu dengan hal yang lucu atau konyol.
Dengan mengaitkan kegagalan Anda dengan sesuatu yang lucu atau konyol,
Anda bisa mempelajari kegagalan dan memperbaiki usaha Anda selanjutnya.
2. Otak akan langsung menggebu-gebu memikirkan tujuan
lain
Reaksi otak saat mengalami
kegagalan kadang juga membuat diri Anda membabi buta untuk melakukan usaha lain
tanpa mengetahui tujuan yang sebenarnya. Namun nyatanya itu salah, dan Anda
tidak dianjurkan melakukan hal tersebut.
Mengapa tidak dianjurkan?
Begini, sebenarnya kesuksesan seseorang itu tidak luput dari rencana yang akan
mereka lakukan saat nantinya gagal. Tapi, ini bukan berarti mereka berencana
gagal, ya.
Artinya mereka hati-hati
merencanakan dan memprediksi hasil dari tujuan mereka. Mereka memiliki rencana
cadangan jika memang upaya mereka gagal. Tanpa rencana yang matang, otak
biasanya memilih jalan yang paling tidak tahan dan hasil yang paling mudah
didapat. Jadinya, malah melenceng ke tujuan atau kesuksesan yang Anda dambakan
sebetulnya.
Lalu, apa yang bisa saya
lakukan?
Sebagai gantinya, kukuhkan dan
tetapkan tujuan jangka panjang Anda saat sedang berusaha. Ada satu studi
menemukan, kalau bagi Anda yang suka menentukan goal di
mana dan kapan Anda harus membuat kesuksesan, hal itu bisa meningkatkan
keberhasilan Anda dalam berusaha apapun.
3. Otak Anda akan mencoba untuk menghindar dari
kegagalan
Setelah mengalami kegagalan,
pastinya Anda tidak ingin gagal lagi di dalam hal yang sama, kan? Ya, akibat
tidak inginnya Anda jatuh ke lubang yang sama, akhirnya Anda memaksakan alam
bawah dasar Anda untuk selalu melakukan sesuatu dengan benar tanpa kesalahan.
Para psikolog menyebut ini
sebagai “menghindar” atau “sebuah pencegahan” yang dilakukan dalam rangka
memotivasi diri. Namun penelitian menunjukkan bahwa memotivasi diri sambil
menghindar cenderung menimbulkan kecemasan karena takut akan menghasilkan hal
negatif. Tak jarang hal ini malah jadi mengganggu proses usaha Anda yang lain
ke depannya.
Sebagai gantinya, Anda bisa
mengubah tujuan Anda sambil menyelipkan hal positif di dalamnya. Selain itu,
tujuan kesuksesan yang punya manfaat lebih efektif terwujud daripada hanya
sekadar keberhasilan untuk diri sendiri. Contoh misalnya, kalau Anda sedang
berusaha mewujudkan impian menjadi penulis, Anda bisa mengubah tujuan Anda
menjadi penulis. Dari yang tadinya bertujuan untuk sekadar hobi atau mencari
penghasilan, Anda bisa menyelipkan tujuan untuk memberi inspirasi bagi orang
lain karena tulisan Anda.
Dengan cara tersebut, Anda pun
bisa meningkatkan pencapaian dan kenikmatan ketika sedang berusaha. Hal itu pun
bisa meningkatkan motivasi diri untuk bekerja lebih baik lagi dalam memperoleh
keberhasilan.
Post a Comment