KUNCI MERAIH SUKSES DENGAN KEIKHLASAN
Kisah Kalung Mutiara Keikhlasan ( Makna keikhlasan yang mengundang banyak
kemudahan hidup ) LETTING GO atau dalam Bahasa Indonesianya berarti ikhlas adalah ibaratnya 'tisu
atau sapu tangan' dalam kehidupan kita ini yang akan menyeka kering air mata
kita manakala mengalami kedukaan.
Mengikhlaskan dan ikhlas, karenanya, merupakan satu atribut yang harus dimiliki
oleh semua manusia yang mendambakan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Apapun yang terjadi, kita, manusia-manusia yang ingin sukses, harus ikhlas.
Silahkan menangis bila memang ingin, tapi segera 'seka kering' air mata Anda
untuk terus melangkah.
Tetapi, sebenarnya fungsi ikhlas di atas baru satu dari dua sisi mata uang.
Ikhlas yang saya bicarakan di sini berasal dari kata bahasa Inggris letting-go, yang secara harfiah berarti melepaskan.Dan karena arti literal kata let go inilah maka ikhlas yang saya bicarakan di sini memiliki paling tidak 2 makna.
Makna pertama adalah kita mengikhlaskan sesuatu yang kurang menyenangkan (untuk kita), sesuatu yang mungkin tidak kita inginkan, terjadi pada kita sebagai salah satu bentuk pelajaran hidup yang harus kita terima. Kita ikhlas menerima dan menjalaninya, menangis sedikit bila memang perlu, lalu terus maju meneruskan kehidupan. Inilah makna ikhlas yang sering digunakan orang kebanyakan, ikhlas diasosiasikan dengan kata tabah dan sabar menjalani suatu cobaan.
Tapi sebenarnya, kata ikhlas juga berarti kita harus mau melepaskan sesuatu yang bagus, sesuatu yang di mata kita sangat berharga dan tiada duanya, karena dengan melepaskan ini kita akan menerima ganti yang jauh lebih baik lagi.
Sering langkah kita menuju kesuksesan yang lebih besar terhambat karena kita
merasa sudah memiliki segalanya dan karenanya sudah merasa puas. (Tidak, ini
tidak sama dengan merasa tidak bersyukur. Sama sekali lain. Tentang bersyukur
dan rasa syukur, saya bahas dengan tuntas di sini.
Coba simak kisah indah yang diambil dari sebuah buku berjudul "MILLIONAIRE
MINDSET" karya Gerry Roberts berikut ini.
Lalu Anda renungkan apakah Anda saat ini juga melakukan hal yang sama, menghalangi kesuksesan yang lebih besar lagi untuk mendatangi Anda dengan bertahan dan berpegang erat terus pada apa yang sudah Anda miliki ?
Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis kecil yang begitu gembira bisa membeli seuntai kalung mutiara imitasi dari sebuah toko kaki lima dengan uang sakunya sendiri.
Dia begitu bangga dan gembira dengan pencapaiannya ini, yaitu kemampuan dan kedisiplinannya menabungkan sebagian uang jajannya untuk membeli sebuah kalung mutiara yang tampak begitu indah di matanya (sama seperti kita semua yang bangga bila berhasil mencapai sesuatu dengan jerih payah kita sendiri).
Dipakainya kalung itu setiap saat, kecuali ketika hendak tidur dan mandi karena tidak ingin kalung tersebut membelit rambutnya yang panjang atau pudar warnanya terkena air. Satu bulan setelah memiliki kalung tersebut, terjadi kejadian yang membuatnya bertanya-tanya. Seperti kebiasaannya, ayah si gadis yang pulang kerja cukup larut, selalu mengucapkan selamat tidur pada putrinya ini.
Namun, kali ini, sembari mengucapkan selamat mimpi indah, sang ayah meminta agar kalung tersebut diberikan kepadanya. Ketika ditanya kenapa, dia tidak menjelaskan dan hanya berkata, "Berikan saja pada Ayah, boleh, sayang ?"
Dan ini terjadi setiap malam.
Si gadis kecil yang bingung kenapa sang ayah meminta kalung kesayangannya tersebut selalu menolak. Demikian kira-kira dialog mereka.
"Anakku, apakah kau menyayangi ayah?"
"Tentu saja ayah. Aku sangat menyayangi ayah," jawab si gadis sambil memeluk leher ayahnya.
"Dan kau juga tahu kalau Ayah menyayangimu?" tanya sang ayah lagi. Yang dijawab dengan anggukan pasti dari kepala mungil putrinya tersebut.
"Kalau begitu coba berikan kalung mutiaramu kepada ayah," pinta si ayah lebih lanjut.
"Ayah aku sayang Ayah, tapi Ayah jangan minta kalungku itu. Ayah boleh
ambil mainanku yang lain. Tapi jangan kalungku, ya, Ayah, please." rengek
si gadis. Begitulah, maka si ayahpun mengalah dan tidak meneruskan niatnya meminta kalung
putrinya.
Setelah beberapa kali dialog ini terulang di hari-hari berikutnya, akhirnya
pada malam ke sekian, si gadis kecil kita ini, sambil duduk bersila di atas
kasurnya, menunggu sang ayah datang untuk mengucapkan selamat tidur.
Dia telah memutuskan akan memberikan kejutan kecil kepada ayahnya. Sebelum sang ayah membuka mulut untuk lagi-lagi meminta si gadis kecil menyerahkan kalungnya, dia mengulurkan tangannya yang tergenggam kepada sang ayah.
Sambil tersenyum dia berkata, "Baiklah ayah. Ini dia kalungku. Ambilah kalau memang ayah menginginkannya. Aku sayang ayah. Aku akan berikan pada ayah apapun yang ayah mau."
Sekarang saya akan berhenti bercerita sebentar.
Saya tanya, apakah Anda tahu bagaimana kira-kira kelanjutan cerita ini? Apa yang terjadi selanjutnya? Lalu, apa pula moral dari cerita ini ?
Bagaimana, Bisa menebaknya ?
Baik. Ini dia jawaban yang benar. Bila tebakan Anda benar atau mendekati benar.
SELAMAT.
Berarti anda sudah memegang satu lagi RAHASIA BESAR tentang bagaimana manusia
bisa menikmati hidup yang bahagia, sukses, kaya raya dan lain sebagainya
sebagaimana yang diinginkannya.
Saya sungguh ingin berterima kasih pada orang yang pertama kali menciptakan
cerita ini. Suatu cerita yang bila Anda telaah dan mengerti benar maknanya maka
akan cukup menjadi satu-satunya falsafah hidup bahagia di dunia ini.
Jelasnya begini,
Pertama, mari saya lanjutkan cerita tersebut. Dan inilah akhir ceritanya.
Ketika si putri mengulurkan tangannya untuk menyerahkan kalung mutiaranya (yang sebenarnya cuma imitasi meskipun indah, karena mana mungkinlah seorang gadis kecil bisa membeli aslinya hanya dari uang jajannya), si ayah menerimanya lalu meletakkannya di meja.
Kemudian dari saku bajunya, dia mengeluarkan seuntai kalung mutiara asli yang sugguh indah berkilauan, menakjubkan. Dipasangkannya kalung tersebut ke leher buah hatinya yang ternganga takjub melihat hadiah luar biasa indah yang tak pernah dia duga sebelumnya tersebut.
LET GO.
- LEPASKAN.
- BIARKAN.
- BERIKAN.
- IKHLASKAN.
Tell a Friend
Sekarang mari kita telaah makna cerita tersebut, dalam hubungannya dengan prinsip letting go atau ikhlas untuk mencapai kesuksesan.
Apakah Anda cinta kepada Tuhan? Tentu, ya.
Apakah Anda yakin Tuhan mencintai Anda? Harusnya (dan saya harap), ya.
Anda yakin bahwa kemampuan Tuhan menciptakan TIDAK TERBATAS, sementara Anda sendiri, sekuat dan sekeras apapun Anda berusaha, kemampuan Anda ada batasnya?
Bila jawabannya semua YA, siapkah Anda bila harus melepaskan apapun yang sudah
Anda punyai selama ini, seburuk apapun, juga sebaik apapun, untuk diganti
dengan anugerah yang lebih baik lagi dari-NYA ?
Siapkah Anda untuk sepenuhnya percaya bahwa TUHAN tahu yang terbaik untuk kita,
sementara kita tidak tahu sedikitpun tentang apa yang akan terjadi di depan
kita ?
Semua yang terjadi pada kita, entah yang menurut kita terjadi dengan sendirinya ataupun melalui usaha keras kita, sebenarnya itu terjadi karena kehendak-NYA jua. Usaha kita tidak akan pernah mampu menandingi pemberian Tuhan. Kalau Tuhan sudah menghendaki, hujan uang dari langitpun mungkin terjadi. Jadi, semua yang kita lakukan tersebut sebenarnya hanyalah langkah awal dari datangnya sesuatu yang lebih baik lagi, dengan syarat kita mau "melepaskan" apa yang ada di genggaman kita untuk menerima pemberian Tuhan yang lebih baik lagi.
Semua hasil usaha kita ibaratnya seperti sebuah kalung imitasi tadi. Indah dan membanggakan memang, tapi sekali lagi, cuma imitasi.
TUHAN BISA MEMBERI KITA YANG ASLI (ORISINIL).
Jadi langkah awal kita untuk bisa menerima yang lebih besar, lebih baik dan lebih menyenangkan lagi dari Yang Maha Pencipta, adalah dengan tidak takut bila suatu ketika kita diminta untuk menyerahkan kembali kepada-NYA apa yang sudah kita dapat.
So, you want to be truly successful? Be adventurous. Get out of your comfort zone.
Dalam kehidupan sehari-hari ini berarti bahwa Anda tidak boleh takut keluar dari zona nyaman, atau (comfort zone), Anda untuk MENCOBA SESUATU YANG BARU, bertemu orang baru, merasakan gaya hidup baru, belajar suatu ilmu baru.
Jangan takut melepaskan dan meninggalkan semua yang Anda sudah miliki untuk terus menjelajahi alam raya ini, karena bisa jadi di situlah nanti Anda bisa temukan KALUNG MUTIARA ANDA yang asli, yang sedang diulurkan Tuhan kepada Anda. Ini terutama penting untuk mereka yang masih merasa hidupnya begitu-begitu saja. Baiklah, segalanya memang tercukupi, tapi Anda merasa seperti masih ada yang kurang dalam hidup ini.
Itu mungkin karena Anda sudah puas dengan apa yang Anda terima walaupun sebenarnya Tuhan telah membekali dengan Anda potensi untuk mencapai lebih. Setiap kesuksesan dimulai dari suatu inovasi. Dan inovasi tidak akan terjadi bila kita berhenti mencoba hal baru.
Jadi jangan takut lagi, baik yang enak maupun yang gak enak, kalau Tuhan memintanya, berikan saja, dengan senang hati, ikhlas. Toh, DIA sudah berjanji akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi, kan? Dan janji siapakah yang lebih benar dibanding dengan janji Tuhan ?
So, what have you got to lose ?
Never ever be afraid of anything, anymore. (Jangan pernah merasa TAKUT lagi
dengan apapun, apapun yang Anda alami). Semoga Bermanfaat
Disadur dari buku
Millionaire Mindset Agar kita lebih mengerti keikhlasan atau Letting Go
Post a Comment