MED VIRGINIA ATASI KEPUTIHAN
Setiap perempuan yang sudah lewat masa puber pasti pernah keputihan minimal sekali seumur hidup. Keputihan umumnya merupakan hal yang normal, sebuah reaksi alami tubuh untuk membersihkan vagina. Di lain sisi, ada berbagai penyebab yang membuat keputihan menjadi pertanda suatu masalah.
MEMBEDAKAN KEPUTIHAN NORMAL ATAU TIDAK
Keputihan adalah hal yang normal terjadi pada setiap wanita.
Keputihan merupakan cairan dan sel-sel mati yang keluar secara berkala untuk menjaga bagian dalam vagina tetap bersih dan sehat. Cairan ini juga berfungsi sebagai pelumas alami, yang melindungi vagina dari infeksi dan iritasi.
Ciri keputihan yang normal antar wanita bisa bervariasi dari jumlah, warna, dan tekstur kekentalannya. Umumnya keputihan yang normal berwarna bening seperti putih telur atau putih susu jernih, tidak berbau kuat. Lendir bertekstur lengket dan licin, bisa kental atau encer.
Namun, ada juga keputihan yang tidak normal dan biasanya
ditandai dengan:
- Warna lendir kehijauan, kekuningan, atau bahkan merah muda karena bercampur darah.
- Mengeluarkan bau busuk, bau amis, atau bau anyir yang sangat kuat.
- Jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari biasanya.
- Vagina terasa gatal, panas, atau nyeri.
- Nyeri pada panggul.
- Sakit saat buang air kecil.
BERBAGAI PENYEBAB KEPUTIHAN YANG TIDAK NORMAL
Keputihan yang normal adalah reaksi alami tubuh yang keluar
secara berkala untuk membersihkan dan melindungi vagina. Keluarnya keputihan
biasa dipengaruhi oleh siklus menstruasi Anda.
Sementara keputihan vagina yang tidak normal umumnya
disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, dari yang ringan seperti infeksi
hingga cukup serius seperti kanker.
Adapun berbagai penyebab keputihan yang tidak normal yaitu:
INFIKSI BAKTERI
Bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi vagina yang paling umum jadi penyebab keputihan abnormal. BV bisa terjadi akibat ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan ketidakseimbangan ini, tapi ada banyak faktor risiko yang bisa memicunya. Di antaranya adalah perilaku seks yang tidak aman (tidak pakai kondom, dan sering gonta-ganti pasangan seks), penggunaan alat kontrasepsi (pil KB dan KB spiral), dan kurangnya menjaga kebersihan vagina.
Tanda dan gejala bacterial vaginosis yang umum adalah:
- Keputihan berwarna abu, putih, atau hijau
- Vagina atau keputihan berbau busuk
- Vagina gatal
- Rasa terbakar saat buang air kecil
INFEKSI JAMUR
Keputihan juga bisa terjadi karena infeksi jamur, terutama
yang diakibatkan spesies Candida albicans. Vagina sebenarnya mengandung jamur
yang tidak akan menyebabkan masalah dalam keadaan normal. Namun jika dibiarkan
berkembang biak liar, jamur bisa menginfeksi dan menyebabkan munculnya
keputihan yang tidak normal.
Infeksi candidiasis pada vagina dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti:
- Stres
- Memiliki diabetes yang sudah parah
- Menggunakan pil KB
- Hamil
- Mengonsumsi antibiotik terutama jika diresepkan selama 10 hari
- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu akibat HIV/AIDS atau terapi kortikosteroid
Umumnya keputihan yang muncul karena infeksi jamur ditandai
dengan:
- Berupa bongkahan-bongkahan kental berwarna putih keruh seperti keju
- Keputihan yang terkadang lebih berair
- Gatal, bengkak, dan ruam iritasi kemerahan pada kulit sekitar vagina (vulva)
- Sensasi terbakar terutama saat berhubungan seksual atau buang air kecil
- Nyeri pada vagina
KLAMIDIA
Klamidia trachomatis adalah infeksi bakteri penyebab
keputihan abnormal yang menular lewat hubungan seks vaginal (vagina), oral
(mulut), dan anal (anus).
Tidak semua orang dapat langsung menyadari mereka sudah terjangkit penyakit ini. Gejala yang muncul sering kali ringan dan hanya sesekali sehingga dianggap remeh, atau keliru dianggap penyakit lain.
Namun begitu, sebenarnya ada berbagai gejala yang kerap
muncul setelah 1-2 minggu terpapar infeksi. Di antaranya:
- Sakit saat buang air kecil
- Keputihan terus menerus
- Nyeri perut bagian bawah
- Keputihan berwarna kuning dan berbau tidak sedap yang terjadi terus-menerus
- Sakit saat berhubungan seks
- Perdarahan di antara waktu mens, atau setelah berhubungan seks
- Sakit pada anus
Pria dan wanita sama-sama berisiko terkena, terutama jika
sudah aktif secara seksual sebelum berusia 25 tahun dan sering berganti
pasangan seks. Ibu yang terinfeksi klamidia saat hamil juga bisa menularkan
penyakit pada bayinya ketika persalinan.
GONORE ( KENCING NANAH )
Gonore adalah jenis penyakit kelamin yang juga jadi penyebab
keputihan tidak normal. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Bakteri gonore paling sering ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui kontak seksual, termasuk hubungan oral, anal atau vaginal.
Pada wanita, gonore biasanya menginfeksi serviks atau leher rahim. Kemunculannya ditandai dengan gejala seperti:
- Sakit saat buang air kecil
- Keputihan yang jauh lebih banyak dari biasanya
- Perdarahan di antara haid atau setelah berhubungan seks melalui vagina
- Sakit saat bercinta
- Nyeri perut atau panggul
- Keluarnya nanah dari anus
- Munculnya bercak darah merah saat buang air besar
- Ketika menyerang mata bisa menyebabkan rasa sakit, sensitif terhadap cahaya, hingga keluar nanah dari mata
- Ketika menyerang tenggorokan menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Ketika menyerang sendi bisa menyebabkan rasa sakit, hangat, merah, dan bengkak
Jika Anda berusia muda dan memiliki banyak pasangan seks
atau penyakit menular seksual lain, Anda berisiko tinggi terkena gonore.
TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
parasit yang masuk selama hubungan seks. Masa inkubasi dari mulai terpapar
hingga terinfeksi diperkirakan sekitar 5 sampai 28 hari.
Pada wanita, penyakit ini menjadi salah satu penyebab keputihan yang berbau busuk. Selain itu, tanda dan gejala trikomoniasis pada wanita termasuk:
- Keputihan berwarna abu-abu, kuning, atau hijau
- Kemerahan, gatal, dan rasa terbakar pada vagina
- Sakit saat buang air kecil atau berhubungan intim
Umumnya, orang-orang yang memiliki lebih dari satu pasangan
seksual rentan terkena trikomoniasis. Terlebih jika tidak mempraktikkan seks
aman seperti enggan memakai kondom.
PENYAKIT RADANG PANGGUL
Penyakit radang panggul terjadi ketika infeksi bakteri yang
ditularkan lewat seks tanpa kondom menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba,
atau ovarium.
Ada banyak bakteri yang menyebabkan radang panggul, tapi yang paling sering adalah bakteri gonore dan klamidia.
Di awal, radang panggul sering tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga banyak orang yang tidak sadar sudah terinfeksi. Namun pada wanita, penyakit radang panggul dapat menyebabkan keputihan keluar berlebih dengan warna yang tak biasa dan berbau tak sedap.
Selain itu, ada beberapa tanda dan gejala lain yang juga
perlu diwaspadai, yaitu:
- Nyeri perut di bagian bawah dan panggul
- Perdarahan di antara siklus haid dan selama atau setelah bercinta dengan pasangan
- Sakit saat seks
- Demam yang terkadang disertai menggigil
- Sakit saat buang air kecil
- Terkadang sulit buang air kecil
Jika Anda memiliki lebih dari satu pasangan seks dan sudah
aktif secara seksual sebelum berusia 25 tahun, risiko untuk terkena penyakit
ini cukup besar.
Selain itu, kebiasaan berhubungan seks tanpa kondom dan sering membersihkan vagina dengan vaginal douche juga bisa meningkatkan risiko kemunculan penyakit.
RADANG LEHER RAHIM ( SERVISITIS )
Radang leher rahim atau servisitis adalah peradangan pada
ujung bawah rahim dekat bukaan vagina. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh
infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, trikomoniasis, dan herpes
kelamin.
Tak hanya itu, alergi terhadap bahan kondom dan alat kontrasepsi lain juga bisa menyebabkan radang leher rahim. Selain itu, pertumbuhan bakteri berlebih pada vagina juga bisa menyebabkan servisitis.
Radang serviks tidak selalu menimbulkan gejala saat mulai menginfeksi. Namun pada sebagian besar orang, gejalanya terkadang cukup jelas. Keputihan dengan warna abnormal dan jumlah yang banyak kerap menandai masalah kesehatan yang satu ini.
Selain keputihan, servitis juga menjadi penyebab munculnya berbagai gejala lain, di antaranya:
- Sakit saat buang air kecil
- Sakit saat berhubungan seks
- Perdarahan di antara siklus haid
- Perdarahan setelah berhubungan intim
Sama seperti penyakit lainnya, berhubungan seks tanpa kondom
dengan banyak pasangan bisa meningkatkan risiko penyakit.
VAGINITIS
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi. Peradangan juga bisa muncul akibat berkurangnya kadar estrogen setelah menopause dan beberapa kelainan kulit.
Vaginitis merupakan kondisi penyebab keputihan yang berbau dan berwarna tidak normal, dengan jumlah lebih banyak dari biasanya. Selain itu, kondisi ini juga ditandai dengan:
- Gatal atau iritasi pada vagina
- Sakit saat berhubungan intim
- Sakit saat buang air kecil
Mengalami perdarahan ringan yang keluar dari vagina
KANKER SERVIKS
Kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan oleh human
papillomavirus (HPV). Kanker serviks termasuk penyakit serius yang bisa
menyebabkan kematian. Namun sayang, gejala penyakit ini sulit dikenali di awal
kemunculannya.
Gejala kanker serviks umumnya baru muncul ketika sel kanker sudah bertumbuh menembus lapisan atas jaringan serviks ke jaringan di bawahnya. Kondisi ini umumnya terjadi ketika sel prakanker tidak diobati dan terus berkembang.
Selain keputihan, perdarahan di luar waktu haid atau setelah berhubungan seks juga menjadi salah satu ciri utama kanker serviks. Terkadang, perdarahan ini terlihat seperti keputihan yang berlumur darah dan kerap dianggap sebagai bercak. Jika hal ini terjadi, hampir bisa dipastikan bahwa salah satu penyebabnya bisa jadi kanker serviks.
Selain kedua gejala utama tersebut, ada berbagai gejala lain yang biasanya muncul. Gejala-gejala ini biasanya menandai bahwa kanker sudah sampai stadium lanjut. Adapun berbagai gejala yang muncul seperti:
- Sakit punggung atau panggul
- Sulit buang air besar atau kecil
- Pembengkakan pada satu atau kedua kaki
- Kelelahan
- Berat badan menurun cukup banyak tanpa sebab yang jelas
BACA JUGA :
Post a Comment