KETIKA SUGESTI MULAI BEKERJA
Sugesti adalah semacam informasi, saran, atau instruksi. Biasanya, disampaikan dari hipnotis pada subyek hipnosis. Sugesti sangat erat kaitannya dengan hipnosis, karena melalui inilah manusia dibimbing masuk kondisi trance.
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa; ketika dalam kondisi trans pikiran sadar, istirahat. Berada dibagian belakang, pikiran bawah sadar. Sehingga, Anda dan hipnotis dapat berkomunikasi langsung dengan alam bawah sadar Anda. Teori ini telah diterima secara luas, di komunitas psikiatris. Terutama, karena ia menjelaskan semua karakteristik utama dari keadaan hipnosis, dengan begitu baik.
Ketika pikiran bawah sadar Anda memegang kendali, Anda merasa jauh lebih bebas. Dan mungkin lebih kreatif. Karena, pikiran sadar Anda tidak harus menyaring segala sesuatu. Ketika, orang yang dihipnotis melakukan hal-hal aneh. Seperti itu dengan sukarela. Menurut teori ini, karena pikiran sadar tidak melakukan fungsi penyaringan. Dan menerima semua informasi yang diterima, apa adanya.
Sehingga, seolah, sugesti yang disampaikan penghipnotis, datang langsung dari alam bawah sadar, bukan dari orang lain. Anda bereaksi secara otomatis terhadap impuls dan saran yang disampaikan. Seperti muncul dari pikiran sendiri.Tentu saja, pikiran bawah sadar Anda, memang memiliki rules, naluri untuk bertahan hidup dan ide-idenya sendiri, jadi ada banyak hal yang tidak akan disetujui. Sugesti tidak bekerja efektif ketika melanggar rules yang tertanam dalam pikiran Anda.
Alam bawah sadar mengatur sensasi tubuh Anda, seperti rasa, sentuhan dan penglihatan, serta perasaan emosional Anda. Ketika pintu akses terbuka, dan penghipnotis dapat berbicara langsung dengan alam bawah sadar Anda, ia dapat memicu semua perasaan ini. Sehingga, Anda mengalami rasa milkshake cokelat, kepuasan-kepuasan dan sejumlah perasaan lainnya.
Selain itu, alam bawah sadar adalah gudang untuk semua ingatan. Saat berada di bawah kondisi hipnosis, subjek mungkin dapat mengakses peristiwa masa lalu. Yang mungkin telah terlupakan sepenuhnya.
Psikiater dapat menggunakan hipnotisme untuk memunculkan ingatan ini. Sehingga, masalah pribadi yang mengendap berpotensi dapat diselesaikan. Karena pikiran subjek dalam keadaan sugestif, juga dimungkinkan untuk membuat ingatan palsu. Untuk alasan ini, psikiater harus sangat berhati-hati, ketika menjelajahi masa lalu subjek hipnosis.
Teori hipnosis ini, sebagian besar didasarkan pada penalaran logis. Tetapi, ada beberapa bukti fisiologis yang mendukungnya. Pada bagian selanjutnya, kita akan melihat beberapa data fisik yang telah dikumpulkan oleh para peneliti tentang hipnosis.
Dalam banyak penelitian, para ahli telah membandingkan “tanda-tanda tubuh” fisik. Antara subjek-subjek hipnosis dengan orang-orang yang tidak dihipnotis. Pada sebagian besar studi tersebut, para peneliti tidak menemukan perubahan fisik yang signifikan, terkait dengan kondisi trance hipnosis.
Secara umum yang terlihat; denyut jantung dan pernapasan subjek mungkin melambat. Tetapi, ini disebabkan oleh relaksasi yang terlibat dalam proses hipnotisme, bukan keadaan hipnosis itu sendiri.
Namun, tampaknya ada aktivitas yang berubah di otak. Data yang paling menonjol berasal dari electroencephalographs (EEGs), pengukuran aktivitas listrik otak. Penelitian EEG yang ekstensif telah menunjukkan bahwa; kondisi hipnosis menghasilkan gelombang otak yang berbeda, ritme tegangan listrik, sangat tergantung pada kondisi mental subjek.
Tidur nyenyak memiliki ritme yang berbeda dari bermimpi, misalnya. Dan kewaspadaan penuh memiliki ritme yang berbeda dari relaksasi.
Dalam beberapa penelitian, EEG dari subjek di bawah hipnosis menunjukkan dorongan dalam gelombang frekuensi yang lebih rendah, terkait dengan bermimpi dan tidur. Dan penurunan gelombang frekuensi yang lebih tinggi, terkait dengan terjaga penuh.
Informasi gelombang otak bukanlah indikator definitif, tentang bagaimana pikiran bekerja, tetapi pola ini sesuai dengan hipotesis bahwa; pikiran sadar mundur selama hipnosis. Dan pikiran bawah sadar mengambil peran yang lebih aktif.
Para peneliti juga mempelajari pola di korteks serebral otak, yang terjadi selama hipnosis. Dalam studi ini, subjek hipnosis menunjukkan penurunan aktivitas di belahan kiri korteks serebral. Sementara, aktivitas di belahan kanan, mengalami peningkatan.
Ahli saraf percaya bahwa; belahan kiri korteks adalah pusat kendali logis otak; beroperasi pada deduksi, penalaran dan konvensi. Sebaliknya, belahan kanan mengontrol imajinasi dan kreativitas.
Penurunan aktivitas belahan otak kiri, sesuai dengan hipotesis bahwa; hipnosis menundukkan pengaruh penghambatan pikiran sadar. Sebaliknya, peningkatan aktivitas otak kanan mendukung gagasan bahwa; pikiran bawah sadar yang kreatif dan impulsif mengambil alih fungsi pikiran. Ini sama sekali bukan bukti konklusif, tetapi ini memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa; hipnotisme membuka pikiran bawah sadar.
LAKUKAN SAJA SENDIRI! Anda tidak perlu praktisi hipnosis yang sangat terlatih untuk masuk kondisi hipnosis. Dengan teknik relaksasi dan fokus yang tepat, hampir semua orang dapat memasuki kondisi trance sendiri. Lalu dapat membuat sugesti sendiri ke pikiran bawah sadar.
Self Hypnosis
Post a Comment